Pendaftaran online calon
pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 lewat portal Sistem Seleksi Calon Aparatur
Sipil Negara (SSCASN) masih berlangsung.
Menurut jadwal yang dikeluarkan Badan
Kepegawaian Negara (BKN), pendaftaran CPNS akan ditutup pada 24 November 2019.
Instansi mana yang paling banyak
diburu pelamar CPNS 2019 hingga Jumat (15/11/2019) pagi?
Berdasarkan data yang diperoleh dari
BKN, Jumat pagi, berikut ini 5 instansi yang mencatatkan jumlah pelamar
terbanyak.

Daftar ini didapatkan dari data yang
masuk ke sistem BKN:
1. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Kemenkumham): 46.137 pelamar
2. Kejaksaan Agung: 8.009 pelamar
3. Pemerintah Provinsi Jawa Timur:
2.363 pelamar
4. Pemerintah Kabupaten Bogor: 2.250
pelamar
5. Kementerian Pertanian: 1.651
pelamar
Sementara itu, hingga pagi ini,
pelamar yang sudah membuat akun di portal SSCASN sebanyak 1.954.270 orang.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas BKN
Paryono menjelaskan, dari jumlah itu, sekitar 400 ribu orang sudah mengisi
formulir.
"(Pelamar yang) sudah mengisi
formulir sebanyak 478.097 (orang)," kata Paryono, Jumat pagi.
Namun, banyaknya pelamar yang
telah submit atau mendaftar ke instansi sebanyak 156.992
orang.
Paryono mengimbau para pelamar yang
telah menentukan pilihan untuk segera melakukan submit.
"Segera submit kalau
sudah mantap dengan pilihan, setelah bikin akun dan isi formulir. Jangan tunggu
mau tutup," ujar dia.
"Karena sekarang sudah tidak
bisa lihat lagi berapa pesaing setiap formasi," lanjut Paryono.
Passing grade
Nilai ambang batas (passing
grade) CPNS 2019 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Tes yang akan diujikan pada
seleksi kompetensi dasar (SKD) tahun ini masih sama dengan tahun 2018 lalu,
yaitu:
·
Tes Karakteristik Pribadi (TKP)
·
Tes Intelegensia Umum (TIU)
·
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Ketiga tes tersebut mempunyai batas
nilai masing-masing, yaitu TKP sebesar 126, TIU sebesar 80, dan TWK sebesar 65.
Nilai ambang batas tidak berlaku bagi
formasi khusus, yang meliputi lulusan cumlaude, penyandang
disabilitas, diaspora, serta Papua dan Papua Barat.
Akan tetapi, formasi khusus tenaga
pengamanan siber (cyber security) memakai passing grade tersebut.
Nilai kumulatif SKD lulusan cumlaude dan
diaspora paling rendah sebesar 271, dengan nilai TIU paling rendah 85.
Sementara, nilai kumulatif SKD
penyandang disabilitas paling rendah 260, dengan nilai TIU paling rendah 70.
Nilai kumulatif SKD bagi
Putra/Putri Papua dan Papua Barat paling rendah 260, dengan nilai TIU paling
rendah 60.
Meski demikian, beberapa jabatan pada
penetapan kebutuhan formasi umum diberikan pengecualian.
Formasi tersebut antara lain Dokter
Spesialis, Dokter Gigi Spesialis, Dokter Pendidik Klinis, Dokter, Dokter Gigi,
Instruktur Penerbang, Rescuer, Bosun, Jenang Kapal, Juru Mesin Kapal, Juru
Minyak Kapal, Juru Mudi Kapal, Kelasi, Kerani, Oiler, Nahkoda, Mualim Kapal,
Kepala Kamar Mesin Kapal, Masinis Kapal, Mandor Mesin Kapal, Juru Masak Kapal,
dan Pengamat Gunung Api.
Formasi jabatan Dokter Spesialis,
Dokter Gigi Spesialis, Dokter Pendidik Klinis, Dokter, Dokter Gigi, Instruktur
Penerbang, nilai kumulatif SKD paling rendah 271, dengan nilai TIU 80.
Nilai Kumulatif SKD bagi formasi
jabatan Rescuer, Bosun, Jenang Kapal, Juru Mesin Kapal, Juru Minyak Kapal, Juru
Mudi Kapal, Kelasi, Kerani, Oiler, Nakhoda, Mualim Kapal, Kepala Kamar Mesin
Kapal, Masinis Kapal, Mandor Mesin Kapal, Juru Masak Kapal, dan Pengamat Gunung
Api paling rendah 260, dengan nilai TIU paling rendah 70.
Post a Comment