Untuk sistem penilai UTBK-SBMPTN, LTMPT menggunakan sistem item Response Theory atau IRT untuk penilaian UTBK, dengan bobot nilai yang berbeda pada masing-masing subtesnya.
Sistem penilaian ini lebih mengutamakan pada karakteristik soal. Dimana semakin sulit soal tersebut, maka semakin besar pula bobot skor nilainya.
Sistem IRT ini tidak hanya mempertimbangkan jumlah soal yang benar dan salah saja, tetapi mempertimbangkan tingkat kesulitan soal tersebut.
Bobot skor dari setiap soalnya baru akan ditentukan setelah melihat respons peserta setelah ujian dilaksanakan. Cari ini dianggap dapat membedakan kemampuan pada setiap peserta tes dengan lebih baik. Dengan sistem ini, diharapkan bawah perguruan tinggi bisa benar benar mendaptkan calon mahasiswa yang sesuai dan benar benar teruji dilihat dari hasil selesi SBMPTN.
Untuk Skema Penilaian IRT sebagai berikut :
- Tahap Pertama, seluruh jawaban yang benar maka akan di beri skor 1 poin dan 0 untuk yang tidak dijawab.
- Tahap kedua, pendekatan IRT akan dilakukan. Kemudian setiap soal yang benar akan dianalisis kembali karakteristiknya dengan milihat tingkat kesulitannya dibandingkan dengan soal soal yang lainnya.
- Kemudian pada tahap kegita, karakteristik setiap soal yang didaptkan pad tahap kedua akan dipakai untuk menghitung skor peserta. Soal yang relatif sulit maka akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.
- Bobot skor yang diperoleh peserta ujian pada setiap noor soalnya bisa jadi berbeda beda tergantung tingkat keselitan dari soalnya
- Tingkat kesulitan soal tersebut tidak ditentukan di awal, tetapi setelah semua ujian selesai dilaksanakan dan berdasarkan berapa banyak peserta yang menjawab soal benar atau salahnya pada soal soal terttentu.
- Sistem penilaian UTBK ini tidak menggunakan skor minus untuk jawaban yang salah, maka dari itu jawab saja semua soalnya, mau benar atau tidak itu tidak akan menjadi masalah.
Post a Comment